Sistem pengereman mobil terdiri dari beberapa perangkat yang spesifikasinya dapat berbeda-beda sesuai dengan tipe kendaraan. Namun, secara umum dikenal beberapa perangkat dalam sistem pengereman mobil diantaranya pedal rem, vacum power booster, master cylinder (master rem), brake drum pada rem tromol, brake disc pada rem cakram, termasuk jaringan pipa hidroliknya dan lampu rem dll. Untuk merawat sistem pengereman setiap tipe mobil memiliki manual yang harus kamu ikuti.
Umumnya untuk melakukan perwatan pengereman mobil berikut beberapa perangkat yang harus kamu cek:
Memeriksa Pedal Rem
Hal pertama yang dapat kamu lakukan dengan mudah tanpa bantuan peralatan adalah memeriksa kondisi pedal rem. Pedal rem yang terlalu “lunak” saat ditekan menandakan adanya masalah pada tekanan rem, mungkin adanya kebocoran udara atau pada pipa hidrolik rem. Sedangkan pedal rem yang “turun” terlalu dalam dari posisi normalnya bisa mengindikasikan masalah pada master rem. Perhatikan jarak main pedal rem, jika terlalu pendek maka rem perlu diservis, atau mungkin menandakan cairan rem yang berkurang.
Memeriksa Lampu Rem
Lampu rem banyak tidak disadari sebagai bagian penting dari sistem pengereman mobil, padahal lampu rem sangat penting dalam memastikan keselamatan berkendara. kamu perlu melakuakan pengecekan apakah lampu rem menyala atau tidak. Jika tidak, penyebabnya biasanya adalah bohlam yang sudah rusak atau masalah dengan saklarnya.
Memeriksa Rem Parkir
Rem parkir bisa juga disebut dengan rem darurat karena fungsinya selain rem saat parkir juga menjadi rem darurat saat rem utama tidak bisa digunakan. Kamu perlu memeriksa rem parkir dengan memastikan rem parkir dapat menahan mobil saat berada pada posisi mengerem maksimal. Jika tidak, berarti perlu dilakukan servis rem parkir.
Memeriksa Kaliper Rem
Pada saat memeriksa kondisi kaliper rem, yang harus kamu perhatikan adalah apakah terdapat kebocoran, retakan atau kerusakan fisik. Jika terjadi, maka disarankan melakukan bongkar pasang kaliper atau penggantian kaliper dengan yang baru jika memang umur kaliper sudah terlalu panjang.
Memeriksa Kampas Rem
Kampas rem biasanya dapat berumur cukup panjang bahkan dapat sampai 50.000 km, namun semua tergantung pada intensitas pemakaian, kebiasaan mengemudi dan konsisi sistem pengereman. Oleh karena itu, kamu tetap harus memeriksa kondisi kampas rem secara berkala. Kamu dapat melakuakn pemeriksaan kampas rem secara visual yang biasanya memerlukan roda mobil untuk dilepas. Periksalah ketebalan bagian kampas rem yang bergesek, pakar otomotif biasanya merekomendasikan untuk mengganti kampas rem dengan kampas baru jika ketebalannya sudah kurang dari 4mm.
Memeriksa Rotor Rem (Disk/Drum)
Rotor rem dapat berumur lebih panjang dibandingkan kampas rem, bahkan dapat sampai lebih dari 100.000 km bergantung dengan penggunaan dan perawatannya. Melakukan pemeriksaan kondisi rotor rem secara visual memerlukan skill pekerjaan otomotif, jika kamu tidak yakin dengan kemampuanmu disarankan untuk menggunakan jasa mekanik. Periksalah apakah terdapat garis alur, retak, permukaan tidak rata, atau bagian yang berkarat secara berlebihan.
Untuk lebih lanjut kamu dapat memeriksa apakah terdapat kerusakan rotor berdasarkan indikator di bawah:
- Terasa getaran saat pengereman, dimana hal ini sering disebabkan oleh rotor rem yang sudah aus.
- Terdengar bunyi gesekan atau dentingan saat penereman.
- Ketebalan rotor berkurang, pabrikan mobil biasanya memiliki rekomendasi standar ketebalan rotor. Jika rotor rem mobilmu sudah krang dari rekomendasi berarti sudah saatnya menggantinya.
- Kemampuan pengereman berkurang, biasanya disebabkan adanya ketidak seimbangan kondisi keausan permukaan rotor (cakram peyang). Hal ini dapat menyebabkan menjauhnya posisi kampas dengan rotor yang dapat mengurangi kekuatan pengereman.
Memeriksa Cairan Rem
Cairan rem atau yang sering salah artikan sebagai “minyak rem” berfungsi sebagai pelumas komponen rem yang dilewatinya dan paling utama adalah sebagai media energi pengereman melalui sistem hidrolik. Idealnya cairan rem tidak memerlukan penambahan berkala kecuali jika terjadi kebocoran pada sistem hidrolik rem atau pada saat perbaikan rem yang memerlukan pelepasan sambungan hidrolik. Pemeriksaan cairan rem diperlukan untuk memastikan tidak ada perubahan kekentalan dan kejernihan cairan. Jika terjadi perubahan, maka penggantian atau flushing (bukan penambahan) cairan rem perlu dilakukan.
Memeriksa Saluran dan Sambungan Rem
Pemeriksaan ini dapat kamu lakukan secara visual dengan memastikan apakah terdapat kebocoran atau berbagai macam kondisi tidak wajar seperti, keretakan, goresan, bengkak, lilitan, dll.